Oleh Saudara Xu Qiang, Daerah Otonomi Mongolia Pedalaman
Namaku Xu Qiang. Aku dahulu bekerja sebagai kontraktor teknik, memimpin sekelompok besar orang di banyak proyek teknik setiap tahun, dan penghasilanku cukup besar. Di mata para rekan sekerjaku, aku memiliki keluarga yang sempurna, karier yang lancar, dan prospek yang tak terbatas; mereka pasti menganggapku orang paling beruntung. Namun, pada saat yang sama aku menikmati gaya hidup materialistis, selalu ada perasaan kosong dalam hatiku yang tak dapat kujelaskan. Ini terutama terjadi dalam upayaku yang terus-menerus untuk mendapatkan proyek: aku harus "menjilat" para pemimpin departemen terkait, berusaha membaca pikiran mereka melalui bahasa tubuh mereka dan selalu perlu membungkuk-bungkuk dan memberi sanjungan dalam takaran
...
Read more »